MISTERI MAYAT DALAM GUDANG


Hari ini sedikit mendung. Aku berjalan setengah berlari menyusuri jalan pulang menuju rumah. Saat kulihat ada keramaian di sebuah gudang dekat rumahku. Akupun mendekat untuk mengetahui apa yang terjadi.
“ada apa ini?” kataku.
“ini…ada sepasang mayat yang ditemukan di dalam gudang ini, akan tetapi sang pemilik tidak mengetahui apa yang terjadi, sekarang pemilik gudang ini sedang di periksa di polsek dekat sini” kata salah seorang di kerumunan.
Lalu aku kembali berjalan pulang sambil memikirkan apa yang mungkin terjadi pada mayat itu. Tiba-tiba langit gelap dan hujan turun, akupun bergegas dan mempercepat lariku. Sesampainya aku di rumah, rumahku bagaikan tak berpenghuni. Aku memanggil semua anggota keluargaku satu per satu tapi tidak ada satupun yang muncul di hadapanku.
“AYAH…IBU…ADIK…Dimana kalian?” kataku mulai cemas.
Tak lama telepon rumah berdering. Aku mengangkatnya tapi tidak ada suara orang yang menjawab. Lalu aku menutup telepon itu dengan rasa penasaran.
“siapa yang menelpon? Apa mungkin ayah, ibu, atau adikku?” kataku.
Dengan rasa yang masih mengganjal dalam pikiranku, ada seseorang yang mengetuk pintu rumah yang Irama ketukkannya aku kenali. Setelah aku bukakan pintu ternyata itu adalah adikku sendiri.
“Lho…kamu baru pulang dik?”kataku kaget
“iya..emang kenapa kak? Ayah ibu dimana kok sepi banget sih?”Tanya Geo adikku.
“iya…nggak kenapa-kenapa sih…tapi  ayah dan ibu tidak ada, tanpa ada pesan.”jawabku
“ ah…yang benar kak…jangan bercanda kak, gak biasanya ayah dan ibu seperti itu?”
“ya…makanya aku juga bingung…”
Setelah lama berbicara, adikku menyarankan agar kami melihat dulu ke kamar ayah dan ibu. Akupun setuju. Setelah itu kami menyusuri ruangan ayah dan ibu tapi tetap tak ada orang. Aku dan adik mulai takut. Kami mencari dan menanyakan ke tetangga sekitar tapi tak ada yang tahu. Kami kembali pulang ke rumah, dan mendapati ada spucuk surat di kotak surat depan gang rumah kami. Kami lalu membuka surat itu dan membacanya.




 













Kami akhirnya lega setelah membaca surat itu. Lalu kami mulai memasak untuk makan siang.
Keesokkan harinya, saat aku dan adik sedang berjalan berangkat ke sekolah, kami menemukan kunci dan gembok yang tergeletak dekat semak-semak, tapi kami mengabaikan hal itu, karena sifat kami berdua yang cuek. Sesampainya di kelas, teman-temanku asyik mendengarkan cerita Mella tentang pembunuhan di gudang yang terjadi belum lama ini.
“ teman-teman kalian sudah tahu belum?, kemarin ditemukan sepasang mayat di gudang dekat rumahnya Vio!”kata Mella.
“Ah, kalau itu sih aku sudah tahu!”jawabku.
Saat bel pulang sekolah berbunyi, aku dan adik tidak langsung pulang kami seolah tertantang memecahkan misteri sepasang mayat yang ditmukan di gudang, karena mumpung ayah dan ibu kami yang sedang di rumah nenek.
“Hmmmm……..ah ini kasus yang terlalu mudah untuk kakak pecahkan, dik!” kataku meremehkan kasus itu.
“OK, kalau begitu kita berlomba, siapa yang dapat mengemukakan pendapatnya yang masuk akal tentang kasus ini dialah yang menang!” kata adikku sedikit emosi.
YOSSH, AKU AKAN MENYELESAIKAN INI TANPA JEDA!!!”  kataku mener ima tantangan adikku.
Aku mulai berfikir bagaimana kasus ini dapat terjadi . Belum aku selesai menyelidiki, adikku telah menyelesaikan penyelidikannya.
“Ah, ini sangat mudah bagiku kak!” kata adikku.
“Ketika Pemilik gudang berada di dalam gudang (gembok dalam keadaan terbuka), pembunuh lalu mengganti gembok Pemilik gudang dengan gembok yang satu nya, yang identik dengan gembok asli Pemilik gudang. Ketika Pemilik gudang mengunci gudang, Pemilik gudang tidak memerlukan kunci dan hal itu akan tampak normal tanpa menaruh curiga. Ketika Pemilik gudang meninggalkan gudang, pembunuh membuka gembok dengan kunci nya, menempatkan mayat di dalam dan mengganti gembok Pemilik gudang yang asli. Dia kemudian menguncinya tanpa masalah. Maka dari itu sang pemilik gudang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan gembok yang kita temukan waktu itu adalah gembok yang asli”. Lanjut adikku.
Aku sangat terkejut mendengar hasil penyelidikannya, lalu aku mengaku kalah dan mengajak adikku pulang untuk makan siang. Selanjutnya kami mengirim e-mail ke kepolisian menggunakan alamat e-mail ayah kami, karena ayah kami adalah seorang detektif. Lalu kepolisian berterima kasih atas bantuan yang kami berikan. Akan tetapi orang tua kami sangat bingung dengan kejadian yang telah terjadi, tapi mereka bangga pada kami dengan apa yang kami lakukan.




Karya : Brave Vio Wibowo (sherlock Mihardjo 18)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menambahkan Game di PPSSPP

Rekomendasi Channel Youtube "Horror" Paling Populer