MISTERI TEWASNYA SEORANG DIREKTUR



Pagi ini, seperti biasa pukul  06.30 aku pergi ke sekolah. Sesampainya di kelas, kulihat teman-teman berkumpul mebicarakan sesuatu. Aku penasaran, lalu aku mendekat untuk mendengar apa yang mereka bicarakan.
Hai teman-teman, kalian sudah tahu belum? Kemarin direktur yayasan sekolah kita meninggal secara misterius di ruang kerjanya.” Kata Siska.
Ah, yang benar kamu Sis…?,Kamu tahu dari siapa?” Kataku merespon ucapan Siska.
Belum Siska menjawab perkataanku, ada pengumuman di speaker sekolah bahwa hari ini dan besok semua siswa dipersilahkan belajar di rumah dikarenakan guru-guru ingin melawat ke rumah Direktur ‘Yayasan Citra Bangsa’. Aku jadi semakin yakin akan perkataan Shinta. Direktur yayasan itu orangnya agak tertutup dan selalu sibuk di ruangannya.
Semua siswa bergegas merapikan barang-barangnya dan pulang.Pulang sekolah aku tidak langsung pulang, aku naik ke lantai dua, ke tempat kerja direktur yayasan. Aku melihat ada dua orang polisi sedang menginvestigasi ruang kerja direktur yayasan.
Sungguh aneh…” Kata seorang polisi. “Korban meninggal dengan luka sayat di nadi pergelangan tangannya ,akan tetapi tidak ada yang mendengar teriakan korban.” Lanjutnya. Selang beberapa waktu, kedua polisi itu pergi meninggalkan ruangan itu dan turun ke bawah. Setelah merasa aman, aku lalu mengendap-endap masuk ke ruang kerja direktur  yang sudah di pasang garis polisi.
Tidak ada yang mencurigakan di sini…”Kataku dalam hati.Lalu aku mendekati kursi kerja direktur, lalu duduk di kursi yang empuk itu. “Enak juga duduk di kursi direktur… Eh apa ini…?” Kataku sambil mengambil sesuatu  dibawah meja. Ternyata itu adalah sebuah kalender yang dibelakangnya ada nomor yang ditulis dengan darah.
6, 4, 9, 10, 11, apa maksudnya ini?”Pikirku. “Oh begitu…, jadi sang pelaku membiarkan direktur itu meninggal kehabisan darah  karena luka sayatnya dan langsung pergi tanpa menghiraukan sang direktur yang sekarat, karena sang direkturmasihsempatmenulis di kalenderini, lalu dia kembali, kemungkinan dia menggunakan lakban”Simpulku. Lalu aku kembali menyusuri ruangan itu saat tiba-tiba aku penasaran dengan keranjang sampah yang ada tetesan darah di atasnya.Aku terkejut, ternyata keranjang sampah yang ada di belakang pintu itu berisi lakban hitam dan dibaliknya ada bekas bibir sang direktur yang memakai lipstick, juga ada bekas silet yang masih berlumurdarah. “Sungguh ceroboh pelaku ini…” kataku.Tak lama aku mendengar suara derap langkah kaki orang yang menaiki tangga. Ternyata itu adalah kedua polisi tadi.Akupun langsung keluar dari ruangan itu dan turun menggunakan tangga yang lain dan menuju ke ruang satpam, karena disana pasti ada rekaman CCTV saat kejadian itu. Benar saja, setelah kucari akhirnya kutemukan rekaman itu, akan tetapi ada bagian yang terpotong dalam rekaman tersebut. Disana hanya menayangkan adegan mulaidaripukul 10.00, anehnya saat Pak Jason keluar, beliau tidak terlihat panic ataupun kaget dia hanya terlihat santai lalu mengepel lantai di lorong depan ruang itu, lalu 5 menit kemudian polisi datang.
Tidak salah lagi, sang pelaku mematikan CCTV terlebih dahulu, dan yang pasti pelaku telah mengetahui benar seluk-beluk sekolah ini.Lalu CCTV  tersebut kembali dinyalakan satpam, saat dia tahu CCTV tersebut mati”Pikirku. Lalu aku pulang membawa rekaman CCTV itu.
Keesokan harinya, aku kembali ke sekolah pukul 09.30 walaupun sedang libur, karena aku ingin tahu apakah polisi telah mengetahui pelakunya. Aku langsung naik ke atas dan menuju ke ruang kerja almarhumah direktur itu. Akan tetapi langkah ku terhenti di depan pintu ruangan itu, karena mendengar suara di dalam ruangan tersebut.
Komandan, apa tidak ada kemungkinan korban bunuh diri?”kata salah satu orang di dalam ruangan itu.
Kalau korban bunuh diri pasti ada benda tajam di dekatnya”kata orang lainnya.
Karena aku sudah tak sabar, aku masuk ke ruang itu dan berkata,
Korban bukan bunuh diri, melainkan dibunuh oleh DIA…!!!”kataku sambil menunjuk Pak Jason. Semua orang yang ada di sana langsung terkejut mendengar perkataanku.
Anda siapa?Dan mengapa anda menuduh Bapak ini?”Kata salah satu polisi.
Mudah saja… Anda lihat kalender yang ada di bawah meja ini, di belakangnya ada nomor-nomor yang ditulis menggunakan jari sang korban yang berlumurdarah.” Kataku.
LALU APA SANGKUT PAUTNYA?!...” Kata Pak Jason emosi.
Nomor-nomor ini bila di ubah menjadi nama bulan, huruf awalnya akan membentuk nama.  Coba perhatikan,
6 – J UNI, 4 – A PRIL, 9 – S EPTEMBER, 10 – O KTOBER, 11 – N OVEMBER  (JASON)
Dan tidak ada yang mendengar teriakan korban, karena pelaku telah melakban mulut korban, anda dapat melihatnya di tempat sampah di belakang pintu itu, dan untuk lebih jelasnya anda dapat melihat rekaman CCTV ini”.Kataku penuh percaya diri. Lalu polisi langsung menangkap Pak Jason yang berusaha kabur.
TIDAK ADA MASALAH YANG TIDAK BISA DIPECAHKAN!!!”kataku pada Pak Jason yang sedang diseret polisi ke dalam mobil.
THE END…
Karya: BRAVE VIO W
(Sherlock Mihardjo 18)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menambahkan Game di PPSSPP

Rekomendasi Channel Youtube "Horror" Paling Populer