Young Inspiration
Karya : Teguh Marwantoro
INSPIRASI
Demikian ulasan tentang inspirasi muda yang perlu kita contoh untuk kemajuan NKRI , jangan tergerus oleh Teknologi yang ada Apa coba faedahnya bermain game online atau sosial media dalam jangka waktu yang lama perlu disadari tombak kemiskinan di indonesia hanyalah Pendidikan yang bermutu dan berkualitas untuk itu ayo buatlah suatu proyek inovasi dan kreasi yang menginspirasi.
INSPIRASI
Assalamualaikum wr wb
Salam sebangsa dan setanah air .apa kabar
semuanya semoga selalu dalam lindungan Allah swt .kali ini saya mengungah
karya sebuah inspirasi muda yang mendunia.
Sejarah telah mencatat anak mudalah yang
mengubah dunia ,mereka muncul sebagai tokoh pembaharu yang mendobrak
keponggahan masa lalu , mengusung pandangan baru yang mencerahkan ,dan menatap
masa depan dengan penuh percaya diri serta penuh kepastian.
Kini, kemerdekaan telah direngkuh
,kebebasan dan kesempatan telah terbuka lebar .satu pertanyaan mengusik ,apa
yang kita dapat dilakukan oleh generasi muda zaman now untuk mengisi
kemerdekaan?
Bagi saya ,dosa besar jika hasil perjuangan para pendiri bangsa disia siakan . jika kita berpangku tangan, tidak memerlukan
upaya apapun atas nama bangsa indonesia , semangat kepahlawanan yang telah
terpatri akan sangat tercederai .memanfaatkan waktu sebaik mungkin menerima
tantangan seberat apapun ,dan melakukan perubahan kecil apapun , itu semua lebih
berarti dari pada berdiam diri .ini lah salah satu anak bangsa yang menginspirasi dunia.
Dia adalah
Dayu Laras Wening dan Luthfia Adila
Penemu Stik Detektor Boraks
Dalam kehidupan sehari-hari ,makanan yang
mengandung boraks banyak beredar di pasaran . Hal itu meresahkan karena boraks
dapa membahayakan kesehatan dan mengancam jiwa. Namun, tidak mudah mengetahui
makanan mana yang mengandung bahan kimia berbahaya tersebut
Selama ini deteksi boraks pada makanan
terbilang tidak praktis dan efektif . sebab, dibutuhkan tes dan uji
laboratorium yang memakan waktu cukup lama .
Dayu Laras Wening dan Luthfia Adila , siswi asal
SMA N 3 Semarang ,berhasil menciptakan alat sederhana untuk mendeteksi boraks
.mereka pun meyaabet emas dalam ajang kompetisi inovasi anak muda tingkat
dunia, intetnational exhibition for young inventors(IEY) yang berlangsung di
Jakarta pada 30 oktober - 1 November 2014.
Dayu dan Luthfia membuat perangkat sederhana
untuk mendeteksi boraks yang praktis dan cepat yang diberi nama stick of boraks
detector atau Sibodec. lewat perangakat yang serupa tusuk gigi itu,mereka
berupaya menyelesaikan masalah yang selalu dihadapi masyarakat, yaitu kesulitan
mememilih makanan bebas boraks.
Tusuk gigi dipilih karena lebih praktis dan murah.
Peneemuan mereka berawal ketika isu daging
yang mengandung boraks ramai diperbincangkan. Hal tersebut, menimbulkan
keprihatinan dan meninggalkan pertanyaan mendalam tentang bagaimana cara
mendeteksi daging yang mengandung boraks.
"Ternyata cek boraks harus ke
laboratorium, membayar Rp.30 ribu untuk satu sempel, menunggu sekitar tiga
minggu untuk prosedurnya, " ungkap Dayu.
Dara kelahiran 15 November 1996 itu
kemudian berkonsultasi dengan guru pembibingnya. Akhirnya tercetus ide untuk
memanfaatkan tusuk gigi karena , menurut mereka , tusuk gigi lebih praktis dan
yang pasti murah .
Dibantu guru pembibingnya ,Agus Priyatno ,
mereka melakukan penelitian sejak kelas X dan pada tahun 2013 lalu berhasil
menemukan racikan bahan herbal yang bisa diaplikasikan ke tusuk gigi biasa .
Cara kerjanya pun cukup efektif, tinggal menusukanya ke daging dan tunggu 5
detik.
"Kalau berubah merah , berarti
mengandung boraks . Tidak hanya daging, mi pun bisa dites , caranya digulung
dulu jadi bila ,lalu ditusuk. Kalau untu kerupuk , duhancurkan dan dicampur
aur, kemufia oleskan ditusuk gigi," terang Dayu.
"Jadi kalau kepasar ,bisa diam diam
tusukan kedaging. Jadi, pedaganya tidak perlu marah . ini juga tidak mengubah
kualitas makanan, kok," timpal Luthfia.
Dayu dan Luthfia masih enggan membeberkan
rahasia pembuatan tusuk ajaib itu.kini mereka sedang berusaha memperoleh hak
paten atas penemuan mereka. Balai Besar POM Semarang pun ikut membantu
pengujian.
Tidak hanya mengusahakan hak paten, mereka
juga sudah merencanakan menjual Sibodec dengan kemasan kotak kecil berisi 35
sachet dengan harga 35 ribu. Harga tersebut sangat murah karena satu satu
sachet berisi dua tusuk gigi dan bisa digunakan beberapa kali.
Demikian ulasan tentang inspirasi muda yang perlu kita contoh untuk kemajuan NKRI , jangan tergerus oleh Teknologi yang ada Apa coba faedahnya bermain game online atau sosial media dalam jangka waktu yang lama perlu disadari tombak kemiskinan di indonesia hanyalah Pendidikan yang bermutu dan berkualitas untuk itu ayo buatlah suatu proyek inovasi dan kreasi yang menginspirasi.
#terkenaldilangitdandibumi
#resensibuku101inspirasimuda
#perpustakanstemsago

Wah mantab nih.... inspiratif ....
BalasHapusDari pengalaman di atas mengajarkan kita supaya dapat keluar dari *zona nyaman*.... menjadi generasi milenial yg banyak bergerak dan banyak prestasi ....
Semangat utk kita semua 😉😉😉😉